Thursday, December 2, 2010

Keteladanan terbaik (Rasulullah SAW dan seorang pengemis)

 Rasulullah SAW dan seorang pengemis..>> Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap > harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Wahai > saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu > pembohong, dia itu tukang sihir,  apabila kalian mendekatinya maka > kalian akan dipengaruhinya". Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah > SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah

> kata pun Rasulullah  SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada > pengemis itu sedangkan pengemis itu  tidak mengetahui bahwa yang > menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW  melakukan hal > ini setiap hari sampai beliau wafat.>> Setelah wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang > membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu > hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke > rumah anaknya Aisyah RA yan g tidak lain tidak bukan merupakan istri > Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah

> kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?". Aisyah RA menjawab, > "Wahai ayah,engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada > satu kebiasaannya pun yang belum ayah  lakukan kecuali satu saja". > "Apakah Itu?", tanya Abubakar RA.> "Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi keujung pasar dengan > membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada  di > sana", kata Aisyah RA.>> Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan > untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis > itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai > menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu ?". > Abubakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa." "Bukan! Engkau bukan > orang yang biasa mendatangiku", bantah si pengemis buta itu. "Apabila > ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tid ak susahmulut ini mengunyah.> Orang> yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu > dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku", > pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar RA tidak dapat menahan

> air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku > memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang > dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad > Rasulullah SAW". Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar

> penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, "Benarkah demikian? > Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah > memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap > pagi, ia begitu mulia.... " Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya > bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu > menjadi muslim.>> Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq > Rasulullah SAW? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?> Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq. Kalaupun tidak > bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya kita > berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang > kita sanggup melakukannya. Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang > apabila kamu mencintai Rasulullahmu...

No comments:

Post a Comment